I. Keasamaan Alkuna
Pada alkuna, atom-atom hidrogen yang terlibat dalam ikatan ganda tiga bersifat asam lemah dan dapat diambil oleh basa kuat. Natrium amida, misalnya, dapat mengubah asetilena menjadi asetilida. Reaksi ini terjadi dengan mudah apabila hidrogen berada

pada karbon berikatan ganda tiga, tetapi tidak pada
karbon berikatan ganda dua atau tunggal.
Keasaman alkuna dapat ditinjau dari aspek orbital hibridanya. Jika hibridisasi pada karbon lebih banyak bersifat dan lebih sedikit p, maka keasaman hidrogennya akan meningkat. Hal ini disebabkan karena orbital-orbital s berada lebih dekat dengan inti atom dibandingkan dengan orbital p. Dengan demikian, elektron-elektron ikatan pada C-H paling dekat dengan atom karbon sehingga protonnya dengan mudah diambil oleh basa, misalnya natrium amida.
II . Oksidasi
alkena
Fakta-fakta
Alkena
bereaksi dengan larutan kalium manganat(VII) dalam suasana dingin. Perubahan
warna tergantung pada apakah kalium manganat(VII) digunakan dalam kondisi asam
atau basa.
Jika larutan
kalium manganat(VII) diasamkan dengan asam sulfat encer, maka larutan akan
berubah warna dari ungu menjadi tidak berwarna.
Jika larutan
kalium manganat(VII) dijadikan sedikit bersifat basa (biasanya dengan
menambahkan larutan natrium karbonat), larutan ungu pertama-tama berubah
menjadi hijau tua dan selanjutnya menghasilkan endapan berwarna coklat gelap.
Sifat kimia
reaksi
Kita akan
melihat reaksi dengan etena. Alkena-alkena yang lain bereaksi persis sama
dengan etena.
Ion-ion
manganat(VII) merupakan agen pengoksidasi kuat, dan etena dioksidasi menjadi
etana-1,2-diol (nama lama: etilen glikol).
Jika
persamaan reaksinya ditinjau murni dari sudut pandang reaksi organik, maka
dapat dituliskan:
Persamaan
reaksi lengkapnya tergantung pada kondisi-kondisi reaksi.
Dibawah
kondisi asam, ion-ion manganat(VII) direduksi menjadi ion-ion mangan(II).
Dibawah
kondisi basa, ion-ion manganat(VII) pertama-tama direduksi menjadi ion-ion
manganat(VI) yang berwarna hijau sesuai persamaan berikut:
dan
selanjutnya direduksi menjadi padatan mangan(IV) oksida yang berwarna coklat
gelap (mangan oksida).
Reaksi yang
terakhir ini juga merupakan reaksi yang akan terjadi apabila reaksi berlangsung
pada kondisi netral. Hanya saja tidak ditemukan lagi adanya ion hidrogen atau
ion hidroksida pada sebelah kiri persamaan reaksi.
Komplikasi-komplikasi
Produk yang
terbentuk dari reaksi antara etena dengan Kalium Manganat(VII), yakni
etana-1,2-diol, agak mudah dioksidasi oleh ion-ion manganat(VII), sehingga
reaksi tidak akan terhenti setelah produk ini dihasilkan sebelum larutan kalium
manganat(VII) sangat encer, sangat dingin, dan tidak pada kondisi asam.
Ini berarti
bahwa reaksi ini tidak terlalu bermanfaat untuk digunakan dalam pembuatan
etana-1,2-diol. Reaksi ini hanya bermanfaat dalam pengujian ikatan
karbon-karbon rangkap – meski tidak begitu bagus!
Penggunaan
reaksi etena dengan kalium manganat(VII) untuk menguji keberadaan ikatan C=C
Jika sebuah
senyawa organik bereaksi dengan kalium manganat(VII) basa yang encer
menghasilkan larutan hijau yang diikuti dengan endapan coklat gelap, maka
senyawa organik tersebut kemungkinan mengandung sebuah ikatan
rangkap C=C. Akan tetapi, senyawa organik tersebut bisa jadi salah satu dari
banyak senyawa lain yang semua kandungannya bisa dioksidasi oleh ion-ion
manganat(VII) dibawah kondisi basa.
Apabila
larutan kalium manganat(VII) dalam kondisi asam maka situasinya lebih
buruk lagi karena larutan ini memiliki kecenderungan untuk memutus ikatan
karbon-karbon. Larutan ini bereaksi keras dengan berbagai senyawa organik dan
jarang digunakan dalam kimia organik.
Anda dapat
menggunakan larutan kalium manganat(VII) basa untuk menguji keberadaan ikatan
C=C jika, misalnya, anda hanya ingin menentukan apakah sebuah hidrokarbon
adalah alkana atau alkena – dengan kata lain, jika tidak ada lagi zat lain di
dalamnya yang bisa dioksidasi.
permasalahan :
ReplyDelete(1). Bagaimana mengubah karbon yang bersifat sedikit orbital s ,menjadi lebih bersifat s agar tingkat keasamannya meningkat dari semula? (2).Bagaimana caranya apabila larutan kalium manganat dalam kondisi asam diubah dari sifat kecenderungannya yang memutus ikatan karbon-karbon menjadi tidak memutus ikatan tersebut,tetapi lebih mengeratkan ikatan karbon itu?
Kalium manganat(VII) biasa digunakan dalam larutan netral atau larutan yang bersifat basa dalam kimia organik. Pengasaman kalium manganat(VII) cenderung untuk lebihmeningkatkan kekuatan destruktif agen pengoksidasi, memecah ikatan-ikatan karbon-karbon
ReplyDeletepenambahan kalium manganat sebagai oksidator akan memecah ikatan C-H tetapi sedikit sulit untuk memecah ikatan C-C ,kalo untuk mengeratkan ikatan karbon tersebut mungkin dengan mengganti oksidator nya
ReplyDelete